Ketika
matahari telah purna tugas pada harinya
Ketika
rembulan datang menjemput hidup
Saat-saat
waktu melumatkan hal-hal yang lama
Saat-saat
waktu menawarkan hal-hal yang baru
Di awal waktu, engkau tersenyum
Pancar
wajahmu, meramaikan suka
Oval
matamu, memancarkan rasa
Keresahan
yang menerjang, kebimbangan yang menerpa
Kalimatmu, deras mengalir seperti
hujan
Tawamu, riuh berbunyi bagai pawana
Panggilmu, mengalur dalam pasir yang
bernyiur
Kadangkala,
aku mendepa mengukur rindu
Sesenggukan
di tengah pekat kabut kerinduan
Terisak-isak
di balik luka yang membisa, basah tak mengering
Goresan-goresan
cerita itu, kulukis dalam ikrar yang tidak sejati
Ia
dihapus debu, dan buliran air dari
netramu yang oval
Jala
asmara itu, tercabik rapi oleh paruh elang yang birahi
Hujan,
datanglah…. Lumatkan semua, hanyutkan semua, musnahkan saja, kenang-kenangan
cinta itu……
