Di era globalisasi saat ini, anak anak yang tinggal di daerah perkotaan dan mungkin pula di perdesaan sudah tidak asing lagi dengan video game. Video game bisa dimainkan dengan mudah meski tidak membelinya, dengan cara merental perjam yang terjangkau harganya, anak -anak sudah bisa memainkan berbagai permainan yang diinginkannya.
Menurut Joan Ganz Cloney Center, game dapat memberikan kecerdasan fisik kepada anak. Beberapa hal positif video game antara lain :
Namun disamping itu video game juga menimbulkan hal negatif yang cukup banyak, beberapa diantaranya yaitu :
- Membuat anak-anak jarang bersosialisasi dengan sesama nya
- Hilangnya minat anak-anak terhadap mainan tradisional bangsa Indonesia yang merupakan salah satu budaya bangsa ini
- Mampu membuat seorang anak kehilangan minat belajar
- Game yang menampilkan kekerasan dapat memicu timbulnya kekerasan
- Kecanduan dan Pemborosan
- Membuat kemampuan membaca menurun (menurut The Sun)
- Dsb.....

Permainan tradisional yang diturunkan secara turun temurun oleh bangsa Indonesia biasanya dimainkan oleh anak sehingga anak anak dapat bersosialisasi terhadap sesamanya.
Kebanyakan anak anak sekarang lebih suka bermain bola di video game ketimbang bermain dengan teman sesama nya, jika dilihat, bermain bola dengan teman teman jauh lebih baik dari segi kesehatan dan sosial.
Meski sangat sederhana tapi solidaritas, leadership, teamwork, kebersamaan dan banyak hal positif lainnya yang ada di permainan tradisional sarat akan pembelajaran yang sangat dibutuhkan di zaman seperti sekarang ini, sedangkan game game digital cenderung menanamkan sifat individualistik.
Lalu apakah permainan tradisional itu akan hilang dari bumi Indonesia ini ? Masihkah ada anak anak yang bersedia memainkan permainan macam congklak, kelereng, layang layang, cipak cipung dsb ?
@soniindrayana