contact
Test Drive Blog
twitter
rss feed
blog entries
log in

Minggu, 23 November 2014

               Pernahkah manusia saling mengenal secara utuh perasaan-perasaan yang ada dalam dirinya dan mengendalikan itu semua? Jika bulir-bulir air mata menetes laksana mutiara di lautan luas, akankah kesedihan itu tetap abadi dan menetap dalam kalbu yang telah sembilu? Aku tahu bahwa tak satupun yang dapat hidup selamanya, tapi bukankah aku tak ingin engkau tinggalkan?
            Aku menatap langit yang tinggi itu dengan pandangan hampa. Seolah-olah warna di bawah naungannya telah menghilang dan memudar menjadi putih dan abu-abu yang sendu. Tak peduli seberapa banyak air mata yang kukeluarkan, tetap saja langit itu tiada menjadi arti apapun.
            Ku saksikan gugusan bintang-bintang menebar di atas sana, akankah ada distorsi bagi perasaan-perasaanku ini? Hendak kusentuh satu-satu bintang namun apadaya tanganku tak sampai untuk menggapainya. Disanakah engkau? Kenapa Tuhan menciptakannya begitu tinggi hingga kedua tanganku tak mampu menyentuhnya walau ragaku ingin bertemu denganmu, sesaat saja.
Read More..
0
Kamis, 13 November 2014

          
                          “Berikan aku nasihatmu!” Amor menghadap Yang Mulia Raja dengan penuh rasa harap dan pinta. Tak terukur dalamnya rasa kecewa ‘pabila yang diingin tak dapat diraih.
            “Amor putraku. Sungguh, aku lebih tahu darimu perihal apa yang kau inginkan itu. Jika sayap-sayapku ini dapat membentang ke seluruh penjuru bumi, maka yang kau inginkan itu yang tak dapat kucapai,” Yang Mulia Raja mencoba memberikan kebijaksanaannya yang terkenal anggun.
            “Anataschia nan legendaris itu.... “ Amor menatap ke atas, jauh. Pandangannya yang penuh pengharapan melalangbuana dengan sentuhan lakaran imajinasinya. Alun-alun pikirannya tak berhenti membayang, membayangkan apa-apa yang ia kehendaki.
            “Amor, jika Rhea dalam genggamanmu, maka itu artinya kau telah menemui mereka yang agung.” Yang Mulia Raja menatap dengan dalam, mendekatkan tubuhnya pada Amor. “Jika ada diantara sayap-sayap mereka merangkummu, maka ikutilah dan biarkanlah. Ia kan membawamu dalam sanubari yang kau kehendaki.”
Read More..
0
Selasa, 11 November 2014

            The sun is shining too bright, and the wind of cool couldn’t give a coolness for me. I am walking under the sunshine and sometimea feel so tired, but I can not stop. Too lazy to stop in this way. I have to enjoy this time, ‘cause this is my last time here before I back to the home, certainly the last time to play with them.
           
2 weeks ago........
            “Here is too bore! I hate this place, Dad!” I said that to My Dad. I don't like this place. It was like hell and it will kill me.
At the first time, the situation tortured me so poignant.
“Hey buddy, if you feel bored, you can play some games with kids near you. Will you?” Dad said to me.
“Ha? Are you kidding me? I can’t play with dirty kids,” I answered
“Hahaha. You never try and you will never know.”
“I have no all I need here.”
“Up to you. I don’t care now. You will get some lessons here, actually I brought you with me to teach you a life. Please enjoy.” And Dad leave me to continue his work.
Read More..
0
Diberdayakan oleh Blogger.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
"Berkaryalah dengan kesepuluh jari di tanganmu" -Syna-

Label

Artikel (46) Cerpen (49) Inspirasi (35) Sajak (29)

Followers

About Me

Foto Saya
Soni Indrayana
Lihat profil lengkapku

Total Pageviews

Entri Populer

Selamat Datang Di SONI BLOG

Selamat datang di Blog saya, semoga saja kalian bisa mendapatkan apa yang kalian butuhkan diblog saya ini. Terima kasih Telah Berkunjung Di Blog saya,apabila berkenan silahkan berkomentar dan follow blog saya,mari kita saling berbagi ilmu tentang apa saja...

Sekilas tentang penulis

Nama saya Soni Indrayana, Saya Hanya seorang pelajar yang akan terus Belajar.

Social Stuff

  • RSS
  • Twitter
  • Facebook
  • HOME
SONI