Guru : "Berapa empat kali delapan ?"
Murid-murid : "tiga puluh dua"
Guru : "berapa delapan kali sembilan ?"
Murid-murid : "tujuh puluh dua"
Guru : "Budi, kamu tidak memperhatikan pelajaran !!"
Budi : "maaf pak guru, tolong tunggu sebentar ya, saya hampir selesai." (sambil memainkan korek api)
Guru : "sekarang bukan waktunya main korek api !"
Budi : "saya tidak bermain, saya hanya mau membuktikan aturan perkalian karena saya ingin tau."
Guru : "Grrrrrrrrr !!!"
Budi : "delapan kali sembilan sama dengan tujuh puluh dua, jadi saya membuat sembilan ikat delapan korek api. Dengan menghitung korek api itu kita tahu kalau jumlahnya memang tujuh puluh dua."
Guru : "Anak BODOOOH !!!!, buat apa itu semua? kita punya tabel perkalian untuk mengingat hal itu."
Budi : "Tapi . . . . mengingat sesuatu tidaklah sama dengan memahami nya pak."
Guru : "Berani-beraninya kamu mengabaikan perintahku."
Budi : "Saya tidak bermaksud begitu pak, saya hanya ingin tau."
Guru : "Keluar kamu sana !"
Memahami menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti mengerti, memaklumi, mengetahui benar akan sesuatu, sedangkan mengingat berarti memperhatikan, menilik, ingat, memikirkan akan sesuatu dengan daya ingat pikiran.
Orang yang paham akan sesuatu, ia pasti akan dengan mudah mengingatnya, sedangkan orang yang ingat akan sesuatu belum tentu dapat memahami sesuatu yang ia ingat itu.
Menurut Albert Einstein, dengan hanya mengajarkan anak menghafal mata pelajaran, tidak ada bedanya dengan melatih seekor anjing. Menurut Einstein, "With his specialized knowledge-more closely resembles a well-trained dog than a harmoniously developed person."
"Orang yang belajar dengan metode penelitian, maka kemahirannya tujuh kali lipat lebih besar daripada orang yang belajar dengan sistem perintah." (Arthur Guterman)
Murid-murid : "tiga puluh dua"
Guru : "berapa delapan kali sembilan ?"
Murid-murid : "tujuh puluh dua"
Guru : "Budi, kamu tidak memperhatikan pelajaran !!"
Budi : "maaf pak guru, tolong tunggu sebentar ya, saya hampir selesai." (sambil memainkan korek api)
Guru : "sekarang bukan waktunya main korek api !"
Budi : "saya tidak bermain, saya hanya mau membuktikan aturan perkalian karena saya ingin tau."
Guru : "Grrrrrrrrr !!!"
Budi : "delapan kali sembilan sama dengan tujuh puluh dua, jadi saya membuat sembilan ikat delapan korek api. Dengan menghitung korek api itu kita tahu kalau jumlahnya memang tujuh puluh dua."
Guru : "Anak BODOOOH !!!!, buat apa itu semua? kita punya tabel perkalian untuk mengingat hal itu."
Budi : "Tapi . . . . mengingat sesuatu tidaklah sama dengan memahami nya pak."
Guru : "Berani-beraninya kamu mengabaikan perintahku."
Budi : "Saya tidak bermaksud begitu pak, saya hanya ingin tau."
Guru : "Keluar kamu sana !"
Memahami menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti mengerti, memaklumi, mengetahui benar akan sesuatu, sedangkan mengingat berarti memperhatikan, menilik, ingat, memikirkan akan sesuatu dengan daya ingat pikiran.
Orang yang paham akan sesuatu, ia pasti akan dengan mudah mengingatnya, sedangkan orang yang ingat akan sesuatu belum tentu dapat memahami sesuatu yang ia ingat itu.
Menurut Albert Einstein, dengan hanya mengajarkan anak menghafal mata pelajaran, tidak ada bedanya dengan melatih seekor anjing. Menurut Einstein, "With his specialized knowledge-more closely resembles a well-trained dog than a harmoniously developed person."
"Orang yang belajar dengan metode penelitian, maka kemahirannya tujuh kali lipat lebih besar daripada orang yang belajar dengan sistem perintah." (Arthur Guterman)
@soniindrayana, manga Einstein
Postingan
