Papa sedang asyik membaca tabloid olahraga sepakbola kesukaanya diatas meja
makan. Ditemani segelas jus alpokat membuat perasaannya sangat tenang di siang
yang begitu terik. “ting tong”. Suara bel seakan memecah ketenangan siangnya,
ia mencoba memperhatikan lagi dengan pendengarannya bahwa yang ia dengar adalah
suara bel. “ting tong” ya ternyata apa yang ia dengar tidak salah, ia berdiri
melipat koranya dan bergegas menuju pintu rumah. Dibukanya pintu, terlihat
sesosok lelaki muda telah berdiri dengan senyum menawan di depan pintu.
Kulitnya putih, bola matanya hitam pekat begitu pula dengan rambutnya, pakaian
kaos hitam dibawahi dengan celana jeans
biru. “Assalamu’alaikum om” salam terucap dari bibirnya yang tipis.
“Wa’alaikumussalam. Ada apa nak?” Menjawab salam dan tanpa pikir panjang
langsung papa bertanya maksud kedatangannya dengan cara yang halus dan hanyut.
“Sarah ada om?” bertanya dengan malu-malu.
“Nama kamu siapa? perkenalkan
diri dulu dong.” Tatapan papa menusuk tajam
kearah si pemuda, ekspresi wajahnya berkesan menguji. “Oh iya, maaf om. nama
saya Andri, saya teman sekolahnya Sarah” dengan malu-malu bercampur percaya
diri, Andri memperkenalkan dirinya sambil menjabat tangan papa.
