Aku
duduk bersantai di beranda istana memandangi indahnya alam yang membentang
luas. Kakiku kumain-mainkan di atas pagar beranda dan kurasakan mandi hangat
cahaya mentari sore. Di bawah, beberapa anak kecil asyik bermain-main di
luar pekarangan istana. Aku tersenyum bahagia melihatnya.
Tidak
berapa lama kemudian, dari arah tempat anak-anak itu bermain terdengar suara
tangisan, seorang anak menangis karena lututnya berdarah. Aku langsung
berdiri hendak melihat secara langsung dan barangkali bisa memberi pertolongan
jika ada yang bisa aku lakukan di sana. Aku melangkah menuju pintu beranda yang
terhubung dengan kamarku yang mewah.
Kakiku
hanya berjarak beberapa langkah dari pintu saat aku melihat lagi ke bawah. Anak
yang tadi menangis kini sedang dipapah oleh dua orang temannya. Ia dibawa duduk
di bawah pohon mangga yang ku tanam di halaman istana beberapa tahun silam.
