Galau sudah menjadi hantu yang menakutkan bagi setiap
orang. Galau dapat menyebabkan badmood, hilangnya
konsentrasi dan fokus, membuat pekerjaan terbengkalai dan tidak maksimal dan
lain sebagainya. Saya sendiri adalah orang yang sering galau, entah karena saya
jomblo atau apapun alasannya. Saya memiliki 7 cara yang dapat mengobati galau,
sumbernya dari pengalaman pribadi saya dan saya berharap yang mencobanya juga
mendapatkan manfaat yang sama. Berikut saya bagikan 7 cara tersebut:
1.
Berbagi
dengan teman
Cobalah kontak sahabat atau teman dekat,
tanyakan apa dia memiliki waktu senggang atau mungkin sama-sama sedang galau. Ajak
dia keluar rumah dan berjalan bersama, lalu traktir dia makan atau sekedar
minum air putih.
Barengi kegiatan itu dengan memulai perbincangan
yang ringan namun menarik, sehingga akan membangunkan mood positif. Dengan bercengkrama mungkin saja anda bisa saling
katarsis (bahasa kerennya curhat), dan pada akhirnya akan membantu anda
melepaskan semua beban di hati.
2.
Berbagi
dengan makhluk lain
Salah satu metode yang bisa dicoba,
karena berbagi tidak mesti dengan sesama manusia bukan? Cobalah membelai
peliharaan anda jika memungkinkan, berikan ia makanan yang spesial, dan kalau anda
memiliki tanaman anda bisa menyirami dan memberinya pupuk.
Kepada hewan peliharaan anda bisa
berbicara dengannya, anggap saja curhat karena pada dasarnya, proses katarsis
atau curhat tidak mesti berbalas dengan saran. Cukup dengan menceritakan
masalah yang kita miliki, maka sesungguhnya kita telah berusaha mengobati diri
sendiri.
3.
Berbagi
dengan lingkungan
Cara ini bisa anda lakukan dengan
membereskan barang-barang yang mungkin saja berantakan, membersihkan kamar atau
mungkin saja membersihkan tempat tinggal anda. Cobalah membiasakan diri
membuang sampah pada tempatnya, dan menyingkirkan sampah-sampah yang mungkin
saja mengganggu bagi makhluk-makhluk di sekitar lingkungan anda.
Bagaimana cara kita berbagi dengan
lingkungan tergantung kepada diri kita sendiri, karena lingkungan kita adalah
milik kita dan kita bisa menggunakannya sebagai media penyembuhan psikologis bagi
diri kita. He that plants trees loves
others beside himself.
4.
Berbagi
dengan yang membutuhkan
Agama selalu mengajak kita menjadi
manusia yang penderma, dan kita harus percaya bahwa sedekah akan membawa
kebahagiaan bagi diri kita. Coba keluarkan uang yang anda miliki, kalau bisa
jangan uang golok, masukkan ke kotak infaq di mesjid atau di mana saja yang
tujuannya kepada orang-orang yang membutuhkan ataupun pembangunan rumah ibadah
dan sekolah.
Anda bisa memiliki handphone beserta
paket internet ataupun uang untuk membayar tarif warnet demi membaca tulisan
ini, dan mudah-mudahan anda memiliki uang lebih banyak untuk berderma. Giving is better than receiving.
5.
Berbagi
dengan keluarga
Kita sudah biasa mendengar kalimat bahwa
keluarga adalah segalanya. Ya tentu saja, keluarga adalah segalanya. Keluarga
adalah sekolah pertama kita, maka sepatutnya keluarga juga mampu mendidik kita
untuk menjadi lebih baik.
Kita bisa melepaskan kegalauan dengan
berkumpul bersama keluarga, mungkin kita bermain dengan saudara kandung,
bercerita-cerita dengan orangtua kita, mungkin juga bisa dengan makan bersama
dan lain sebagainya. Satu hal yang pasti, seseorang mungkin saja menjadi
“mantan pacar”, tapi sampai saat ini saya belum pernah mendengar istilah
“mantan keluarga” di kehidupan yang fana ini.
6.
Berbagi
dengan diri sendiri
Cobalah luangkan waktu untuk sendiri.
Pikirkan apa-apa saja yang pernah kita capai di masa lalu. Jangan khawatir,
mengenang masa lalu tidak berarti membuat kita menjadi manusia yang gagal move on, kita hanya butuh motivasi untuk
berbuat yang lebih baik.
Masa lalu adalah bagian dari diri setiap
manusia, apabila ia buruk maka maafkanlah dan terima dengan lapang dada.
Apabila ia baik, jadikanlah hari ini sebagai hari untuk lebih baik. Tulislah
peristiwa-peristiwa yang memiliki impresi dalam hidup kita, kenang dan abadikan
ia dalam sanubari.
Carikanlah pengalaman dan ilmu baru untuk
diri anda. Pelajarilah hal-hal baru kemudian kembangkan sehingga jadi manfaat.
Bukankah di bawah langit kita akan selalu menjadi pelajar? Toh belajar akan menentramkan hati, ilmu akan membuat anda lebih
mudah untuk berbagi.
7.
Berbagi
dengan Tuhan
Dunia ini akan berakhir, dan yang abadi
hanya Tuhan. Kita semua yang beriman kepada Tuhan pasti mengetahui hal ini.
Lalu kenapa kita tidak mencoba berbagi cerita dengan-Nya?
Dia memang Maha Mengetahui, tapi apa
salahnya kita ceritakan semua kegalauan kepada-Nya? Cobalah minta jalan keluar
dan solusi terhadap kegalauan anda.
Terlebih jika anda butuh seorang pendamping karena kejombloan yang ngenes, maka Tuhan tahu siapa yang
paling baik menjadi pendamping. Satu hal yang pasti, apapun yang anda ceritakan
dengan Tuhan tidak akan bocor kepada khalayak.
Semoga tulisan ini ada manfaatnya, dan
mudah-mudahan saya bisa mengobati kegalauan apabila saya membagikan tulisan ini
kepada para pembaca.