contact
Test Drive Blog
twitter
rss feed
blog entries
log in

Jumat, 02 Desember 2016

Manusia diciptakan dengan keadaan memiliki penderitaan, baik penderitaan secara fisik maupun psikologis. Penderitaan yang mutlak dan pasti dialami oleh setiap manusia. Ada kalanya, penderitaan itu menghambat dan menimbulkan luka mendalam, namun ada kalanya pula penderitaan membuka jalan bagi seseorang untuk melampaui batas-batas kemampuannya.
Terjerumus ke dalam lembah traumatis yang membawa penderitaan barangkali adalah sesuatu yang ingin dihapus oleh Bruce Wayne, pemilik Wayne Enterprise yang terkenal dengan kekayaan, ketampanan dan sifat angkuhnya. Sedari kecil ia memiliki ketakutan akan kelelawar dan kegelapan. Karena ketakutannya itu pula ia merasa bertanggung jawab atas kematian kedua orangtuanya. Hidup yatim piatu sedari kecil tentu menjadi sebuah penderitaan bagi anak manapun di dunia ini. Gelimangan harta warisan tidak akan mampu menggantikan posisi orangtua bagi Bruce, dan bagi siapa saja. Hidup di kota yang kotor akhlaknya, juga menjadi tambahan akan penderitaan Bruce, terlebih saat ia mengingat betapa kedua orangtuanya adalah sosok filantropis.  Semua penderitaan itu telah banyak memberi pengaruh kepada kehidupan Bruce, ia menjadi penakut, penyendiri dan menjauhi lingkungan sosial.

Kehidupan bermakna adalah impian bagi setiap manusia. Manusia menginginkan kebebasan, kebahagiaan, dan sebuah kematian yang indah. Manusia punya kecenderungan untuk menolong sesama, dan menjadi berguna bagi orang lain. Dalam hari-hari penderitaannya di kamp konsentrasi Yahudi yang dibuat oleh tentara Jerman, Viktor Frankl, seorang tokoh yang terkenal karena teori makna hidupnya, menyaksikan bagaimana penderitaan membawa malapetaka dan juga makna bagi setiap manusia, termasuk kepada dirinya sendiri. Sebagaimana yang dialami oleh Bruce Wayne, Frankl juga mendapati penderitaannya di dalam kamp konsentrasi. Ia melihat keluarga dan rekan-rekannya mati perlahan-lahan. Mati dalam arti sebenarnya, sekaligus mati akan harapan.
Pengalaman menyakitkan di kamp konsentrasi mengajarkan Frankl akan satu hal; yakni memaknai hidup dalam penderitaan. Frankl menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri, bahwa di tengah keputusasaan masih ada tahanan yang menunjukkan sikap tabah, bertahan dan memberikan bantuan kepada tahanan lain. Mereka mampu memunculkan dalam diri mereka sebuah harapan, harapan untuk mengambil hikmah dan makna dari sebuah penderitaan. Melalui penderitaan itu, Frankl sadar bahwa ia pun bisa melakukan sesuatu di tengah penderitaan dirinya, melampaui batas-batas kemampuan yang ia miliki dan menjadi seorang superhero  dengan tulisan-tulisannya.
Penderitaan juga mengajarkan Bruce Wayne untuk mencari makna hidupnya sendiri. Atas penderitaan-penderitaan yang ia rasakan, Bruce memilih untuk menciptakan alter-ego dirinya sendiri yang kemudian menjadi dirinya yang sejati; Batman. Ia mencoba menghapus rasa takutnya akan kelelawar dengan menjadikannya sebagai simbol dari Batman.
Melalui Batman, Bruce merubah hampir seluruh penderitaannya sebagai kekuatan sekaligus motivasi untuk memberantas kejahatan yang sudah menjamur di kota Gotham. Motivasinya yang luar biasa membuat Batman dapat melampaui batas-batas dari dirinya sendiri, sehingga memunculkan kekuatan yang melebihi kebanyakan manusia. Dengan kekuatan dan kekayaannya, Batman menolong banyak orang. Meskipun di satu sisi, ia “mengorbankan” sosok Bruce Wayne yang pada akhirnya hanya menjadi topeng bagi sosok Batman.
Hidup adalah perjuangan tanpa henti, ada pasang surutnya dan hidup sarat akan perubahan. Bila anda pernah atau menggemari trilogi The Dark Knight karya Christopher Nolan, maka anda pasti tahu bagaimana Batman kehilangan motivasi dan harapan setelah kalah melawan Bane. Ia seolah kembali menjadi Bruce Wayne kecil yang penakut dan kehilangan harapan. Namun sekali lagi, penderitaan dapat membawa hikmat bila menyikapinya dengan benar. Bruce teringat kata-kata sang ayah, Thomas Wayne, “Why do we fall, Bruce? So we can learn to pick ourselves up.”. Ya, bangkit! Kekalahan mengajarkan kita bagaimana caranya untuk bangkit, sesuatu yang tidak pernah diajarkan oleh kemenangan. Bruce sadar bahwa sebenarnya ia butuh dengan kekalahan, untuk menjadi lebih kuat.
Menurut Frankl, ada lima langkah untuk mengubah penghayatan hidup dari kondisi tidak bermakna (meaningless) menjadi bermakna (meaningfull), antara lain pengalaman tragis, penerimaan diri, penemuan makna hidup, realisasi makna dan kehidupan bermakna. Bruce mengalami pengalaman tragis sedari kecil yang membuatnya menjadi sosok yang insecure. Derita yang dialaminya kemudian membawanya kepada kesadaran bahwa ia harus menerima dirinya, dan menentukan perubahan apa yag dapat ia bawa. Dengan sumber dayanya, Bruce memilih untuk menjadi seorang vigilante, mengubah sosok dirinya menjadi Batman dan menolong banyak orang.
Dalam buku legendarisnya, Man’s Search for Meaning, Frankl berkata bahwa segala sesuatu dapat direnggut dari manusia kecuali satu hal, kebebasan terakhir manusia, yaitu kebebasan untuk memilih sikapnya sendiri dalam keadaan apapun, kebebasan untuk memilih caranya sendiri. Bruce Wayne menyikapi penderitaannya sebagai kesempatan baginya untuk memilih, larut dalam ketakutan atau keluar menjadi seorang pemberani dan merubah banyak hal, dan ia memilih pilihan kedua. Demikian juga dengan Frankl, ia sudah memilih untuk tidak berputus asa dalam penantian panjang di kamp konsentrasi. Ia menyimpan harapan, dan ketika harapannya terwujud ia menunjukkan kepada dunia bahwa penderitaan sesakit apapun dapat diambil hikmahnya, dan menjadi kekuatan yang istimewa. Satu hal yang harus dipahami, baik Bruce Wayne maupun Viktor Frankl, terlebih dahulu merubah sikap diri mereka sendiri, baru kemudian merubah banyak hal.

“When we are no longer able to change the situation, we are challenged to change ourselves” (Viktor Frankl, Man’s Seacrh For Meaning)




| Free Bussines? |

0

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
"Berkaryalah dengan kesepuluh jari di tanganmu" -Syna-

Label

Artikel (46) Cerpen (49) Inspirasi (35) Sajak (29)

Followers

About Me

Foto Saya
Soni Indrayana
Lihat profil lengkapku

Total Pageviews

Entri Populer

Selamat Datang Di SONI BLOG

Selamat datang di Blog saya, semoga saja kalian bisa mendapatkan apa yang kalian butuhkan diblog saya ini. Terima kasih Telah Berkunjung Di Blog saya,apabila berkenan silahkan berkomentar dan follow blog saya,mari kita saling berbagi ilmu tentang apa saja...

Sekilas tentang penulis

Nama saya Soni Indrayana, Saya Hanya seorang pelajar yang akan terus Belajar.

Social Stuff

  • RSS
  • Twitter
  • Facebook
  • HOME
SONI