Manusia,
adalah makhluk yang diciptakan Tuhan dalam keadaan yang sangat istimewa.
Manusia begitu berbeda dari makhluk-makhluk yang lain, manusia diciptakan
dengan segenap potensi dan kemampuan yang terus berkembang, dan manusia adalah
makhluk yang selalu diagungkan Tuhan di hadapan para malaikat dan iblis.
Manusia, dengan segenap potensi yang dimilikinya, telah dijadikan Tuhan sebagai
makhluk nomor wahid, sebagai pemimpin di planet bernama Bumi ini.
Dengan
segala potensi besar yang dimiliki itu, maka sudah wajar apabila manusia selalu
mencari kesempurnaan diri melalui aktualisasinya. Setiap
manusia punya potensi untuk berkembang mencapai aktualisasi diri yang
diinginkannya, sehingga ia mampu dan benar-benar menjadi manusia yang berfungsi
seutuhnya. Dengan aktualisasi diri, manusia akan mengembangkan sifat-sifat dan potensi yang dimiliki untuk
mencapai tujuan hidup sekaligus proses untuk menjadi diri sendiri.
Seorang
ahli psikologi bernama Carl Rogers mengatakan, bahwa manusia yang berfungsi
secara utuh adalah pribadi yang menggunakan potensi dan bakat yang ia miliki
untuk merealisasikan tujuannya, serta bergerak menuju pemahaman yang lengkap
mengenai dirinya. Rogers sendiri mengatakan dalam teori humanistiknya, bahwa
motivasi yang sehat dalam diri manusia adalah aktualisasi diri itu sendiri, bahwa
manusia mampu memanfaatkan segala potensinya untuk menjadi sempurna dan menjadi
diri sendiri. Menurutnya, aktualisasi adalah kebutuhan yang sangat fundamental
dalam diri manusia, baik itu kebutuhan komponen fisiologis maupun psikologis. Dalam
memenuhi aktualisasi komponen fisiologis, aktualisasi diri akan berkembang
seiring perkembangan organ tubuh manusia. Sebagai contoh, bayi akan mulai
belajar berjalan ketika ia merasa kaki-kakinya telah cukup kuat untuk menopang
berat tubuhnya. Semakin bertambah usia manusia, maka kebutuhan aktualisasi
tidak hanya akan meliputi kebutuhan fisiologis saja, melainkan juga psikologis.
Proses ini akan selalu berjalan selama manusia hidup.
Meskipun
aktualisasi menjadi motivasi yang sangat besar bagi manusia untuk terus
berkembang, namun aktualisasi diri ini juga akan mengajarkan manusia bahwa
proses menjadi manusia sejati membutuhkan usaha yang besar dan barangkali akan
ada beberapa rasa sakit yang dirasakan dalam proses itu. Bayi yang baru belajar
berjalan akan jatuh dan merasakan sakitnya jatuh, sampai ia benar-benar mampu
berjalan dengan sempurna. Aktualisasi diri membutuhkan kegigihan, keuletan dan
ketekunan manusia itu sendiri. Potensi dan bakat tidak akan cukup untuk mengantarkan manusia mencapai konsep diri
ideal yang diinginkannya. Dalam praktiknya sebagai makhluk
istimewa, manusia akan menghadapi banyak sekali tantangan dalam mengembangkan
dirinya secara utuh, baik itu dari luar maupun dari dalam diri sendiri. Diri,
akan berkembang dari interaksi dengan lingkungan, dan konsep diri akan dapat
mengalami perubahan melalui proses belajar dan pematangan.
Menurut
konsep teori humanistik, manusia yang mampu mengaktualisasikan dan berfungsi
secara utuh memiliki ciri-ciri tertentu, antara lain:
1. Terbuka
pada pengalaman
Orang yang berfungsi secara utuh, akan
sangat terbuka terhadap pengalaman baru. Pengalaman baru yang diterima ini juga
dimanfaatkan sebagai persepsi baru dalam hidupnya. Ia mementingkan masa lalu,
namun baginya masa kini lebih penting.
2. Kehidupan
eksistensial
Pribadi yang berfungsi secara utuh akan
eksis dalam kehidupannya. Ia terlibat dan memiliki peran bagi kehidupan serta
menikmati segala momen yang terjadi dalam hidup tanpa harus memanipulasi
keadaan.
3. Percaya
terhadap diri sendiri
Dalam mengambil keputusan, pribadi yang
berfungsi secara utuh akan menjadikan dirinya sebagai pusat fokus. Ia tidak
hanya fokus pada lingkungan dan rasionalitas, tapi juga pada intuisi. Karena sifat
yang terbuka pada pengalaman baru, maka dalam mengambil keputusan semua faktor
yang relevan akan diperhitungkan dan dipertimbangkan sehingga keputusan yang
baik akan dicapai.
4. Perasaan
bebas
Menurut Rogers, orang yang sehat secara
psikologis akan memiliki kebebasan untuk memilih dan bertindak. Ia tidak akan
dipengaruhi oleh rintangan yang terjadi antara pikiran dan tindakan. Ia bisa
melakukan apapun yang mampu dan layak untuk ia lakukan.
5. Kreativitas
Orang yang berfungsi seutuhnya adalah orang yang
kreatif. Kreativitas sangat fundamental dalam bahtera kehidupan yang akan penuh
dengan berbagai gelombang, rintangan bahkan intrik sekalipun. Orang-orang yang
memiliki kreativitas akan lebih mudah menghadapi perubahan-perubahan yang
terjadi dalam hidupnya, karena mereka memiliki daya cipta atas ide-ide dan
fungsi dirinya untuk terus berkembang dan beradaptasi dengan perubahan.
Banyak diantara
manusia, termasuk penulis sendiri, yang kadang kebingungan dalam kehidupannya.
Penuh ketidaktahuan dan kebimbangan dalam bertindak. Terkadang manusia bagaikan
ikan yang berenang-renang kesana kemari untuk mencari air, yang membuatnya lupa
atas apa yang telah dikaruniakan. Kesempatan menjadi manusia, adalah karunia
Tuhan yang sangat agung. Dititipi potensi yang tidak dimiliki makhluk lain,
berarti juga menjadi tanggung jawab manusia untuk mencari alasan agar Tuhan
berkenan memberikannya kehidupan kekal di alam yang diinginkan seluruh manusia.
Pengetahuan adalah
senjata utama manusia, pengetahuan yang datang dari kemampuan potensi-potensi
tadi dalam menerima dan memproses informasi benar-benar menjadikan manusia
istimewa. Pengetahuan adalah simbol manusia yang seutuhnya. Proses aktualisasi
akan membutuhkan pengetahuan, dan sebaik-baiknya pengetahuan adalah pengetahuan
yang berguna. Ingatlah selalu bahwa Tuhan mengutuk manusia yang bodoh, dan
manusia yang bodoh adalah manusia yang tidak memanfaatkan esensinya sebagai
manusia. Semoga ada manfaat bagi penulis dan pembaca dalam
tulisan yang singkat ini.
*berdasarkan teori
humanistik yang dikemukakan oleh Carl Ransom Rogers