Pada suatu masa di semesta mayapada, hadirlah sebuah kerajaan
yang dijuluki sebagai Kerajaan Bulan. Kerajaan
tersebut berikut seisinya mengultuskan bulan sebagai benda langit yang
memberikan kejayaan kepada mereka. Dan apapun yang mereka lakukan, selalu berdasar
kepada waktu nan ditunjukkan Sang Bulan.
Berabad-abad lamanya, Kerajaan Bulan dipimpin secara
bergilir oleh dua belas raja. Masing-masing dari setiap raja akan memimpin
selama 29 atau 30 hari lamanya, dan kemudian digantikan oleh raja dengan nomor
urut setelahnya. Ketika Raja ke-12 habis masa jabatan, maka tampuk kepemimpinan
pun kembali kepada Raja ke-1. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, para raja
Kerajaan Bulan dibantu oleh tujuh orang perdana menteri yang berganti setiap
hari dan turut bergilir secara hierarki.
Hari ini sebagian pesar penduduk kerajaan sangat
bergembira karena hari ini adalah hari pertama Sang Raja ke-9 memimpin. Raja
ke-9 adalah raja yang paling disukai oleh mayoritas penduduk kerajaan berkat
kedermawanan dan kemurahan hatinya yang senantiasa membagikan rezeki dari Raja
Semesta. Mereka berbondong-bondong bekerja dari pagi sampai fajar lebih keras
dari biasanya demi berbagai macam keuntungan yang dijanjikan.
Hanya saja, Raja ke-9 tidak serta merta memberikan
semua itu secara cuma-cuma, banyak aturan yang ia terapkan dan larangan
terhadap berbagai macam aktivitas yang biasanya boleh dilakukan pada
pemerintahan raja lainnya. Ia juga memberikan berbagai macam pekerjaan yang
sifatnya wajib dilakukan ataupun pekerjaan tambahan yang boleh dikerjakan
ataupun tidak. Semua itu selalu dilakukannya dengan mengiming-imingkan bonus
besar di akhir masa jabatannya.
“Ayo kita sambut Raja ke-9 dengan suka cita!”
“Selamat datang wahai Yang Mulia!”
“Kami telah lama merindukanmu!”
Sorak-sorai sebagian besar penduduk kota dalam
menyambut Sang Raja. Wajah mereka menyiratkan kebahagiaan, semangat mereka
membara di malam pelantikan.
Suasana masa Raja ke-9 memang berbeda dari raja-raja
lainnya. Dia adalah raja yang paling agung dari keduabelas raja. Dialah
satu-satunya raja yang disebut oleh Raja Semesta dalam firman-Nya, dan pada
masa waktunya pula berbagai macam peristiwa bersejarah banyak terjadi. Raja
ke-9 sangat spesial, ia disambut dengan suka cita lalu dilepas dengan air mata.
Banyak masyarakat yang mendapat kebahagiaan dari sebelumnya suram nelangsa,
banyak pula yang menjadi rajin dan gemar berderma, serta ada pula yang menjadi
lapang rezekinya.
Hari demi hari berlalu, antusias penduduk kerajaan
mulai menurun. Mereka kelelahan untuk terus bekerja dan menahan diri dari
berbagai macam aktivitas yang dilarang oleh Raja ke-9. Bonus besar yang awalnya
mereka mimpi-mimpikan mulai memudar dan tidak mereka pedulikan lagi. Tempat-tempat
pekerjaan tambahan yang semula diperebutkan oleh banyak orang kini mulai
lowong. Semangat telah luntur dan sebagian dari mereka telah berharap agar Raja
ke-10 segera memimpin.
Kerelaan hati setiap orang di Kerajaan Bulan benar-benar
diuji. Tidak sedikit dari mereka yang bosan dan mulai muak, namun banyak pula
yang bersedih karena masa jabatan Raja ke-9 terus berkurang. Ada penduduk yang mulai
meninggalkan pekerjaan tambahan saja, dan ada pula yang melanggar segala
larangan yang ditetapkan Raja ke-9. Diantara mereka yang bertahan, banyak yang
semakin giat dalam bekerja dan membantu sesama. Sungguh, kerelaan hati, tekad
dan kesyukuran penduduk benar-benar terlihat nyata.
---------
Suasana megah selama
masa Raja ke-9 berakhir. Puja puji kepada Raja Semesta berkumandang di
mana-mana mulai dari senja hingga pagi. Orang-orang yang menjalani masa
pemerintahan Raja ke-9 dengan sangat baik sampai yang sama sekali tidak peduli,
ikut merayakan upacara pelantikan raja selanjutnya, yang mereka tahu akan
membagikan berbagai macam bonus.
Raja ke-9 berada di sisi
Raja ke-10, mereka berdiri berdekatan dan seperti saling berinteraksi dengan
bahasa hati. Raja ke-10 menatap sejauh
mata memandang. Ia telah dititahkan oleh Raja ke-9 untuk memberikan segenap
hadiah dan kegembiraan kepada masyarakat kerajaan. Tapi, tidak semua orang.
Setelah hadiah-hadiah
dibagikan kepada masyarakat, terlihatlah siapa-siapa saja yang
bersungguh-sungguh. Mereka yang melakukan pekerjaan ala kadarnya, mendapat
bonus yang sangat besar dan sulit untuk dihitung jumlahnya. Dan mereka yang
sungguh-sungguh, mendapat hadiah yang sama sekali tidak mampu dihitung
jumlahnya, begitu banyak sampai mereka terpana.
Kemudian diantara para penerima hadiah itu, ada segelintir orang yang
mendapat hadiah sebanyak hadiah yang diterima oleh orang lain jika hidup selama
83 tahun. Mereka terpana, dan menangis haru dalam kebahagiaan. Dan kesemuanya
itu hanyalah hadiah-hadiah sementara, karena Raja Semesta akan menghendaki
hadiah yang tidak akan ada bandingannya dengan seisi semesta sekalipun.
Merekalah orang-orang
yang beruntung. Orang-orang yang tunduk dan patuh terhadap aturan serta
menjalankan perintah dengan suka cita. Gelar sebagai manusia yang terpelihara
dicapai, dan mereka pun akan menjadi orang-orang yang bersyukur. Bagi mereka
yang belum bekerja keras pun diberi hadiah yang banyak, walau ada kesedihan di
hati mereka. Kini setiap manusia berharap agar Raja Semesta masih memberikan
umur dan kesempatan untuk kembali hadir dalam masa Raja ke-9 kelak. Lebih
daripada itu, setiap mereka pun diharapkan oleh raja-raja setelah Raja ke-9
untuk mempertahankan kerja keras mereka, karena semuanya akan sirna apabila
hanya dilakukan sekali.