Rasaku padamu tak terbedakan meski waktu t'lah membeda-bedakan kita
Perbedaan tidak akan menjadi pembeda yang
membedakan kita
Walau proses pembedaan akan selalu datang
dengan cara yang berbeda-beda, tapi aku selalu padamu tanpa dapat
dibeda-bedakan oleh keadaan.
Waktu yang berlalu dapat merubah apa saja
sehingga berbeda, namun rasa ini tidak akan dapat dibedakan
Sungguh
rasaku ini ingin selalu bersamamu, mendekapmu dalam buaian kasih
Adakah
persamaan engkau dengan bidadari sehingga layak menyamakanmu dengannya?
Mungkin
kisah kita belum layak disamakan dengan kisah kasih klasik, tapi biarlah penyamaan
ini adanya, walau terlihat seakan-akan memaksa untuk disama-samakan
Mudah-mudahan
ada sang penyama yang kelak akan menyama-nyamakan rasa ini hingga tersamakan,
lalu kita hidup bersama-sama
Kini cukuplah kecintaan ini dengan
perasaan yang bercinta, tak peduli bersahut atau tidak asal tetap mencinta
Tak dicinta bukanlah vonis akan tiada percintaan.
Seorang pencinta pasti akan mendapat yang tercinta.
Perbedaan tidak
sanggup menjadi pembeda yang selalu berusaha untuk tidak menyamakan antara dua
pihak yang saling bercinta. Sejauh apapun ia dalam membeda-bedakan, maka Sang
Pencinta yang teguh akan tetap mencinta pada Sang Tercinta tanpa dapat
dibeda-bedakan lagi.
Bersama dalam
keadaan yang akan selalu berbeda adalah percintaan heroik. Meski waktu selalu
menciptakan pembedaan dalam kehidupan, tapi cinta yang murni tiada dapat
terbedakan, selalu abadi dan tersamakan di keadaan yang berbeda-beda.
Kecintaan adalah penyama, yang selalu menyama-nyamakan
apa yang dibeda-bedakan kebencian. Penyamaan oleh cinta menghapus segala hal
yang dibedakan benci. Cinta mungkin bisa disamakan dengan sajak, bersama-sama
mengukir keindahan persamaan rasa untuk dicinta dan yang dicinta.
@soniindrayana