Sambungan dari DEMI AKAL .. (bagian terakhir)....................................
Siang itu, tak
seperti biasanya, kali ini Alcinous berjalan sangat terburu-buru menyusuri
jalan menuju rumahnya. Ia berlari dengan cepat tanpa mempedulikan orang-orang
di sekitarnya. Sesekali ia hampir menabrak pejalan kaki lain, tapi ia terus
saja berlari.
Saat tiba di depan rumah ia langsung
membuka pintu rumah dengan keras, Fortuna terkejut dan sedikit berteriak. “Ada
apa Alcinous?” Fortuna heran melihat putranya yang berdiri diam dengan nafas
tersengal. Alcinous melihat seorang lelaki tua berjas hitam yang duduk
berhadapan dengan ibunya. Raut wajah Alcinous langsung dihujam rasa takut yang
luar biasa. “Ibu, kita harus segera pergi. Aku sekarang buronan polisi. Ada
seseorang yang merecoki pabrik tempatku bekerja dan membuat laporan palsu ke
kepolisian. Kini kami semua terus dikejar. Bu, ayo kita pergi atau kita akan
dipenjara”
