
Untuk mengatasi masalahnya
tersebut, ia meminta bantuan dari banyak dokter yang ahli dalam membantu orang
untuk berbicara, namun tak satupun yang berhasil walau hanya sekedar membuat
Bertie bisa berbicara sepatah kata. Sampai akhirnya ia bertemu dengan dr.
Lionel Logue, seorang terapis bicara dari Australia yang kelak akan menjadi
sahabat terbaiknya. Logue punya metode
yang tidak biasa dalam menerapi pasiennya, meskipun ia tidak pernah mengenyam
pendidikan mengenai terapi bicara, bahkan ia juga tidak punya sertifikat resmi,
tapi Bertie mau tidak mau harus mencoba, demi memperbaiki kemampuan
berbicaranya.
Ketika raja George V mangkat, tahta
kerajaan diberikan kepada Edward. Ini hal yang tidak mengejutkan, mengingat
dari segi kemampuan dalam memimpin, orang-orang pasti akan lebih percaya pada
Edward ketimbang Bertie yang gagap dan dianggap lemah. Namun masalah Bertie
dengan kegagapannya yang belum juga hilang semakin runyam tatkala Edward
meletakkan jabatan kurang dari setahun setelah pelantikan karena ia lebih
memilih menjadi rakyat biasa bersama kekasih yang dicintainya ketimbang harus
hidup di lingkungan kerajaan. Ditambah lagi keadaan kerajaan yang sedang
genting karena harus segera berperang dengan Jerman. Jadilah Bertie sebagai
satu-satunya orang yang berhak menerima mandat sebagai seorang raja baru
Inggris, raja George VI.
Dalam sebuah peperangan, kehadiran
seorang raja adalah hal yang penting dalam membangun semangat dan keyakinan
dari segenap rakyatnya. Dan jalan untuk melakukannya adalah berpidato, sesuatu
yang menjadi hantu bagi Raja George VI. Namun dengan kesungguhan dan kegigihan,
serta cinta yang amat mendalam pada rakyatnya, ia dengan bantuan dr. Logue,
secara berangsur-angsur dapat menghilangkan kegagapannya berbicara di depan
umum. Pidato perang pertama pada tahun 1939 menjadi awal dari tampuk
kepemimpinannya.
Sebagai rasa
terimakasih dan penghargaan, Raja George memberikan gelar Commander of the
Royal Victorian Order pada dr. Logue, dan setelahnya dr. Logue selalu hadir
dalam setiap pidato raja George ke VI.
Tahun 1952, raja George VI
meninggal karena penyakit paru-paru, posisinya sebagai raja digantikan oleh
putrinya, Elizabeth Alexandra Mary, atau yang lebih kita kenal dengan sebutan Ratu
Elizabeth II.
Kisah perjuangan George VI dalam
melawan kegagapannya ini pernah diabadikan dalam sebuah film berjudul The King
Speech, yang sudah meraih berbagai macam penghargaan.
KALAU ANDA
MEMPELAJARI KISAH RAJA GEORGE VI INI, MUNGKIN ANDA TIDAK AKAN PERNAH LAGI BISA
TERTAWA MELIHAT LAWAKAN AZIZ GAGAP ATAU PELAWAK-PELAWAK LAINNYA YANG MELAWAK
DENGAN MENIRU GAYA ORANG GAGAP BERBICARA. BARANGKALI, ANDA AKAN MARAH DENGAN
MELIHAT ITU SEMUA!!!