contact
Test Drive Blog
twitter
rss feed
blog entries
log in

Sabtu, 05 November 2022

 

Matahari bersinar cerah seiring dengan langkah insan yang bertebaran di muka bumi. Walau panas menyengat, hembusan angin ringan membuat para dedaunan bergerak riang dalam damai. Di sekitarnya, beberapa pedagang gerobak menjajakan makanan demi sesuap makanan pula bagi diri mereka, sesekali pengendara sepeda motor ataupun mobil melintasi jalanan. Derap langkah cepat bersama menghentak aspal jalanan yang sepi dan memang selalu sepi.

“Syifa! Tunggu, kita makan dulu yuk!” ucap Fatma memanggil Syifa yang berjalan lebih dulu beberapa langkah darinya.

“Enggak usah, Fat, aku belum lapar. Kamu saja yang makan kalau memang sudah lapar. Aku nanti makan di rumah.” Gadis yang satunya itu menolak dengan halus disertai lakaran senyum di bibirnya.

“Hmm ... kalau begitu tidak usah, Syif, tapi kita beli air kelapa muda yang di dekat rumah kamu saja.

“Wah kalau itu boleh, Fat. Kebetulan aku lumayan haus.

Mereka melangkahkan kaki menuju pedagang kelapa muda yang letaknya di dekat persimpangan jalan, tidak jauh dari rumah Syifa

“Kalian anak-anak di sini, ya?” Seorang pemuda yang tengah menikmati kelapa muda tiba-tiba bertanya kepada Syifa dan Fatma. Pemuda itu berperawakan layaknya seorang mahasiswa, memakai kemeja lengan pendek berwarna merah, bahunya cukup lebar, suaranya lembut untuk ukuran laki-laki.

“Iya, Kak. Kenapa, Kak?” Syifa menjawab pertanyaan mendadak itu disertai rasa heran

“Oh, tidak apa-apa. Kakak orang baru disini. Kamu anak Pak Ardi, kan, Assyifatu Haifa? Dan teman kamu itu namanya Fatma?”

“Lho? Kok kakak tahu?” Syifa semakin heran

“Tahu, dong! Kakak tinggal di sebelah rumah kamu. Kakak keponakannya Pak Fendi, baru pindah dari Bukittinggi.”

“Bukan itunya, Kak, maksud aku kenapa kakak bisa tahu nama kami, aku anak siapa dan di mana aku tinggal?”

“Kalau cuma nama, kan, ada di seragam kalian. Hahaha. Kalau soal yang lain, tentu kakak tahu. Kakak, kan, paranormal.” Pemuda itu tertawa terbahak-bahak. Tak jauh, Pak Dedi si pedagang kelapa muda melirik sambil tersenyum lebar melihat tingkah si pemuda.

“Ha?” Syifa semakin heran dengan pria di hadapannya.

“Bukan-bukan. Tadi kakak berkunjung ke rumah kamu, lalu kakak melihat foto kamu di ruang tamu. Makanya kakak tahu. Si Pemuda menjelaskan pengetahuannya langsung setelah melihat wajah Syifa semakin terheran.

“Oh. bilang dong, kak, dari tadi. Jadinya, kan, gak bikin bingung.

Sementara Syifa dan pemuda asyik berinteraksi, Fatma hanya bingung dengan apa yang ia hadapi, ia hanya meneguk air kelapa mudanya.

“Berapa, Pak? Sekalian sama anak berdua ini, ya.” Pemuda itu beranjak menuju Pak Dedi dan membayarkan Syifa dan Fatma.

“Gak usah kak, gak usah.” Syifa mencoba melarang pemuda itu.

“Tidak apa-apa, anggap aja salam perkenalan. Kalau cuma kenalan siapa namamu udah basi.” Si pemuda tak mengindahkan larangan Syifa, ia langsung beranjak menuju motornya. “Oh, ya, nama kakak Firman. Salam buat orangtua kamu,” lanjutnya.

“Eh iya, terima kasih banyak, Kak. Syifa dan Fatma hanya terheran melihat tingkah pemuda itu. Terkesan lancang dan semaunya, tapi, ya, sudahlah, pikir Syifa.

“Aku pulang, ya, Syif.” Fatma berpamitan.

“Iya, Fat, hati-hati, ya.”

 

----------------------------------

 

            “Assalamualaikum.” Langkah kaki kanan Syifa memasuki rumahnya.

“Wa’alaikumussalam,” sahut Ibunya. Segera Syifa menyalami dan mencium tangan sang ibunda. Itulah kebiasaan yang seolah sudah menjadi kebutuhan bagi anak pertama dari dua bersaudara ini. Ia selalu mencium tangan kedua orangtuanya ketika hendak meninggalkan rumah dan menyalaminya kembali ketika pulang.

            Ibundanya mengelus rambut hitam berkilau Syifa, “Sudah sana, ganti baju, jangan lupa Dzuhur. Setelah itu makan.”

“Iya, Ma,balas Syifa dengan senyum sambil bergerak menuju kamarnya.

            Syifa mengganti pakaian seragam sekolahnya, kemudian mengambil air wudu dan mengembangkan sajadah. Ia hadapkan wajahnya ke arah kiblat disertai takbir “Allahu akbar” memberikan ruhaninya kedekatan kepada Yang Maha Menciptakan.


| Free Bussines? |

0

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
"Berkaryalah dengan kesepuluh jari di tanganmu" -Syna-

Label

Artikel (46) Cerpen (49) Inspirasi (35) Sajak (29)

Followers

About Me

Foto Saya
Soni Indrayana
Lihat profil lengkapku

Total Pageviews

Entri Populer

Selamat Datang Di SONI BLOG

Selamat datang di Blog saya, semoga saja kalian bisa mendapatkan apa yang kalian butuhkan diblog saya ini. Terima kasih Telah Berkunjung Di Blog saya,apabila berkenan silahkan berkomentar dan follow blog saya,mari kita saling berbagi ilmu tentang apa saja...

Sekilas tentang penulis

Nama saya Soni Indrayana, Saya Hanya seorang pelajar yang akan terus Belajar.

Social Stuff

  • RSS
  • Twitter
  • Facebook
  • HOME
SONI