Ada banyak tempat di dunia ini yang pernah membuat hatiku
merasa nyaman dan merasa diterima. Namun, dari banyaknya tempat itu ada satu
tempat yang begitu aku kenang dan aku sayang: Tomodachi Nihon-go no Gakko.
Tomodachi adalah sebuah kursus bahasa Jepang yang ada di
Pekanbaru. Aku menjadi murid di sana pada Januari 2018, ketika aku sedang
candu-candunya dengan Jepang dan begitu ingin pergi ke Jepang. Banyak
momen-momen indah yang terpatri begitu kuat di dalam hatiku, dan setiap
foto-foto selama aku kursus di sana sama sekali tidak pernah kubuang.
Aku memilih hari Sabtu untuk menjalani kursus di sana, hari
yang begitu kusuka. Aku mulai kursus pukul 13.30 dan berakhir pada pukul 16.30.
Panjang memang, tetapi tidak pernah membosankan. Nyaris tidak pernah aku bolos,
kecuali ketika sedang pergi ke Singapura dan Jepang. Jangan tanya kenapa,
alasannya hanya satu kata: cinta.
Di sana, aku merasakan bagai merasakan sepotong kecil
suasana Jepang yang paling kucintai: sepi dan tenang. Sulit menjelaskan
definisi tenang dalam standarku, karena tenang menurutku sendiri tidak mesti
tanpa suara. Bahkan dalam keramaian pun, rasa sepi dan tenang bisa dirasakan
dan dinikmati. Di Tomodachi, aku mendapatkan semuanya.
Sayang, pandemi covid sialan yang menghantam seluruh dunia
membuat masa-masa indah di Tomodachi harus berakhir. Awal 2020, pandemi membuat
kami harus belajar secara daring dan itu begitu menyiksa. Hingga akhirnya, pada
awal 2021 aku memutuskan untuk berhenti dari Tomodachi. Sebuah keputusan berat yang
membuat hatiku menangis.
Meski masa-masa indah itu telah berakhir, tetapi aku tidak
pernah melupakan Tomodachi. Terlalu banyak keindahan dan ilmu yang aku dapatkan,
dan yang paling berkesan tentu ketika aku menemukan pasangan hidup di sana. Namun,
dari lubuk hati yang terdalam aku begitu ingin kembali ke sana pada waktu yang
benar-benar pas. Ketika rasa cinta akan Jepang kembali membuncah dan dapat
tersalurkan, aku ingin kembali. Entah apa tujuannya nanti, asalkan baik, aku
ingin kembali. Natsukashii Tomodachi. Subete no memori wa, itsumo kokori aru,
ima ga omoide ni kawattemo.