contact
Test Drive Blog
twitter
rss feed
blog entries
log in

Selasa, 03 September 2013


                Berbagi ilmu, ceramah, khutbah atau bertukar pikiran ke berbagai tempat adalah pekerjaan yang sudah biasa bagi seorang mubaligh seperti saya. Berbagai macam curhatan orang-orang pun sudah banyak yang saya dengarkan dan coba saya bantu. Tetapi ada satu kisah, yang sangat membuat hati saya mengharu biru dan akan menjadi tulisan sejarah indah dalam lembar perjalanan kehidupan saya.

-------

                Hari ini saya terjadwal akan mengisi kajian perkantoran di Badan Narkotika Nasional. Seperti kajian-kajian pada umumnya, tak ada yang begitu istimewa, kajian berjalan dengan lancar dan selesai sesuai jadwal.
                Saat hendak keluar dari tempat kajian, sebuah suara menghentikan langkah saya, seorang pria yang sebelumnya juga saya temui dalam kajian, ketua DKM di BNN. “Ustadz, sebentar. Kalau boleh setelah waktu dzuhur ini saya ingin meminta waktu ustadz untuk berkunjung ke penjara BNN. Ada kabar yang sangat menggembirakan, ini sama sekali belum pernah terjadi di BNNsebelumnya”

                Berita apakah gerangan sehingga ia terlihat begitu antusias lagi bahagia?  Berhubung tak ada janji dengan siapapun, saya dengan senang hati menerima permintaan dari ketua DKM. “Baiklah pak. Saya tidak ada jadwal apapun setelah dzuhur.” Jawab saya padanya.
                Setelah waktu dzuhur, saya pun berkunjung ke penjara BNN sebagaimana permintaan ketua BKN tadi. Saya melalui lorong-lorong yang gelap, pengap dan sangat membuat suntuk. Pengamanan juga sangat ekstra ketat, bahkan mungkin seekor tikus pun tak akan sanggup lolos.
                Saya tiba di depan pintu sebuah ruangan yang keadaannya tak jauh berbeda dengan lorong-lorong tadi, kepala penjara menemui saya dan saya pun diizinkan untuk masuk setelah direkomendasikan oleh ketua DKM.
                “Yaa Allah” Betapa terkejutnya saya melihat isi ruangan yang amat kecil ini dihuni oleh pria-pria murung dengan fisik sangar bahkan ada yang berlukis tato di tubuhnya. Para wanita dalam ruangan ini tak kalah memprihatinkan, badan mereka lesu dengan mata yang kosong tanpa asa. Kepala penjara beserta stafnya berbicara kepada saya dengan wajah yang ceria penuh harapan “Ustadz, ada seorang perempuan asal Cina yang ditahan di sini, ia ditangkap karena menyeludupkan narkoba dari negeri Cina. Namanya Lizongfong. Ia ingin sekali berdiskusi dengan ustadz karena ia sangat tertarik dengan Islam”.
Tertegun hati saya mendengarnya walau memang ini bukan pertama kalinya saya melihat orang yang ingin masuk Islam karena sudah ada beberapa yang saya Islam-kan.
Nama wanita itu Lizongfong, usianya 28 tahun. Tak ada kefasihan dalam bahasa Inggris apalagi Bahasa ndonesia, ia hanya bisa berbahasa Mandarin. Hal ini akan menjadi faktor yang mempersulit diskusi andai ibu Uyainah tak ada disana.
                Bu Uyainah adalah mantan TKI di Taiwan yang fasih berbahsa Mandarin, beliau juga merupakan tahanan di BNN karena kedapatan melakukan transaksi narkoba yang menurutnya adalah hasil jebakan.
Mulailah diskusi pada waktu itu dengan Bu Uyainah yang menjadi translator bahasa. Air mata Bu Uyainah menetes saat menerjemahkan pembicaraan dua bahasa itu.   “Lizongfong amat tertarik pada Islam, ia bahkan sudah mengikuti sholat dan berpuasa pada hari Senin dan Kamis. Ia juga berwudhu’ karena saking jatuh cintanya pada Islam. Setiap malam ia menangis tersedu-sedan di hadapan dinding karena jiwanya yang sangat menginginkan Islam” Bu Uyainah menjelaskan pada saya.
                Saya memulai diskusi saya dengan Lizongfong, disaksikan oleh Bu Uyainah sebagai translator, para polisi dan tim BNN. Saya bertanya pada Lizongfong “Apakah Anda percaya bahwa Tuhan itu serupa dengan makhluknya?”
Bu Uyainah menyampaikan pertanyaan saya dalam bahasa Mandarin kepada Lizongfong dan jawaban Lizongfong kepada saya “Tidak. Justru saya sangat resah dalam menjalani agama saya. Setiap hari hati saya bertanya, apakah Tuhan itu benar-benar ada? Lalu kalau ada, siapakah Tuhan itu? Ingin rasanya saya akhiri hidup ini karena ketidakjelasan awal dan akhirnya dan untuk apa kehidupan ini ada” Begitu jawaban Lizongfong.    Diskusi berlanjut sampai pada sebuah pernyataan Lizongfong yang membuat saya merinding “Mohon bimbing saya untuk memeluk Agama Islam . Saya ingin menjadi pemeluk Islam sebelum saya mati, karena hukuman bagi saya adalah 20 tahun dan bisa saja hukuman seumur hidup atau hukuman mati karena saya membawa narkoba dalam jumlah yang besar. Saya ingin mati dalam keadaan Islam.”
Subhanallah, Allahu Akbar. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Setelah melalui diskui selama hampir dua jam, Lizongfong bulat tekadnya untuk memeluk Islam. “Inilah kebenaran yang selama ini saya cari” Pernyataan terakhir Lizongfong sebelum saya membimbingnya untuk bersyahadat meski sedikit susah karena lidahnya yang kental dalam dialek Mandarin. Disaksikan lebih dari 100 orang yang hadir, Lizongfong bersyahadat ”Asyhadu anlaa ilaaha illallahu, wa asyhadu anna muhammadar rasuulullaah.”
                Allahu Akbar. Banyak mata yang tak tahan dalam merasakan sengatan di mata mereka, air mata haru bahagia tumpah menumpah di ruangan yang pengap itu.
“Yaa Allah, tetapkan hatinya ini dalam kebaikan, jadikan sisa umurnya dalam penjara untuk kebaikan dan taat padamu”

Fa mayyuridillahu ayyahdi lahuu yasyrah shadrahuu lil islaam.......

“Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam.......”
(QS Al-An’aam ayat 125)


@Soniindrayana
Kisah nyata dari Ustadz Muhammad Fatih Karim (@mfatihkarim)


| Free Bussines? |

0

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
"Berkaryalah dengan kesepuluh jari di tanganmu" -Syna-

Label

Artikel (46) Cerpen (49) Inspirasi (35) Sajak (29)

Followers

About Me

Foto Saya
Soni Indrayana
Lihat profil lengkapku

Total Pageviews

Entri Populer

Selamat Datang Di SONI BLOG

Selamat datang di Blog saya, semoga saja kalian bisa mendapatkan apa yang kalian butuhkan diblog saya ini. Terima kasih Telah Berkunjung Di Blog saya,apabila berkenan silahkan berkomentar dan follow blog saya,mari kita saling berbagi ilmu tentang apa saja...

Sekilas tentang penulis

Nama saya Soni Indrayana, Saya Hanya seorang pelajar yang akan terus Belajar.

Social Stuff

  • RSS
  • Twitter
  • Facebook
  • HOME
SONI