contact
Test Drive Blog
twitter
rss feed
blog entries
log in

Senin, 09 September 2013

         Hari ini berjalan layaknya hari-hari lain, luar biasa. Menjalani pekerjaan yang paling kuimpikan dan paling kusenangi di dunia ini, yaitu mengurus anak-anak yang mengalami kelainan fisik, atau dalam bahasa yang dipakai di daerah ini (Hannover, Germany) disebut Körperbehinderung. Tak terkira besarnya kebahagiaan seseorang apabila mendapati pekerjaanya sebagai suatu yang ia inginkan. Semangat tak akan padam, gairah selalu membara.
          Di Schülerwohngruppe, tempat ku bekerja, ada sembilan orang anak yang tinggal disini layaknya sebuah asrama dari hari Senin hingga Jum’at. Sabtu dan Minggu biasanya mereka akan dijemput oleh orangtua mereka, yang tersisa hanya tiga orang, yaitu Sebi, Darrel dan Sarah.        
          Sebi, anak perempuan ini mengidap Arthrogryposis Multiplex Congenita yang membuat kelainan pada bentuk tangan dan kakinya. Jari-jarinya seperti tidak berkembang dan kakinya membentuk huruf O. Kelainan ini membuat ia memiliki keterbatasan dalam bergerak, tidak dapat berjalan bahkan hanya untuk sekedar menggerakkan tangan dan kakinya, meski kemampuan otaknya tetap normal.

         Tidak, Tuhan tak bermaksud menganiaya. Apabila ia tak memberikan sebuah kemampuan utama, pastilah Dia akan berikan kemampuan lain yang tak akan dimiliki oleh siapapun. Itulah yang kudapati dari Sebi, ditengah keterbatasannya ia bisa membuat sesuatu yang mengundang ketakjuban. Selalu ada kelebihan yang tersembunyi dibalik sebuah kekurangan yang nyata. Pun dengan Sebi, hanya dengan mulutnya ia mampu membuat siapapun takjub dan akan merasa bahwa ia pantas bersyukur.
         Akan kuceritakan tiga kisah ku bersama Sebi, semoga dengan membacanya kita selalu bersyukur atas apa yang dianugerahkan-Nya kepada kita.
Selamat membaca !


  1. Suatu hari Sebi mengajakku untuk membuat Rainbow Cake. Memang semestinya jam pulang kerjaku pada pukul 8 akan melambat hingga beberapa jam. Tapi karena ini adalah pekerjaan yang membuatku bahagia, kenapa aku harus mengeluh? Mungkin kita tak akan pernah membayangkan hal ini apabila kita memang sedikit sekali bersyukur atas apa yang Tuhan berikan pada fisik kita. Setelah aku membantu Sebi membuka bungkus bahan dan mencampurkannya ke dalam mangkok, aku menyodorkan gagang pengaduk ke mulutnya yang kemudian ia apit dengan kuat. Mulailah ia memutar-mutarkan kepalanya untuk mengaduk adonan tersebut. Dengan sabar aku memegang mangkok berisi adonan dibawah mulutnya yang teguh memegang pengaduk. Keterbatasan bukanlah penghambat dalam berkarya, dan itu benar. Kue yang ia aduk dengan mulutnya berasa sangat enak lezat lagi nikmat. Sisa-sisa adonan juga kami nikmati bersama seorang anak lagi, Alessandro. Jadilah perebutan adonan mentah yang telah berwarna warni, merah, biru dan hijau. Kami tertawa bersama, kebahagiaan akan hal ini tak akan mudah dirasa. 
  1. Sebi melukiskan sebuah gambar untukku. Aku berdiri disamping kursi rodanya sambil memegang sehelai kertas yang sebelumnya telah kuwarnai dengan crayon seperti kapur, lalu Sebi merapikan warna tersebut dengan kuas yang ia apit di mulutnya. Lalu ia gunting gambar itu juga dengan mulutnya. Kemudian ia tuliskan kata kata : “Fuer Nadhira, von Sebi“ (Untuk Nadhira, dari Sebi)
  1. Malam itu Sebi ingin sekali memakaikan kuteks kepada orang-orang, hanyasaja yang bertugas malam itu seorang laki-laki. Jadilah aku yang sudah semestinya pulang menemani dia dan bersedia diberi kuteks, kebetulan aku sedang tidak sholat. Lagi-lagi itu bukanlah masalah karena pekerjaanku adalah kebahagiaanku. Sebi membuka tutup botol kuteks yang juga merupakan kuas dengan mulutnya, kemudian dia oleskan ke kuku tanganku. Dengan penuh kesabaran ia pelan-pelan menggoyangkan kuas diatas kuku tanganku, kepalanya bergerak pelan, matanya penuh ketelitian dan..... Hasilnya luar biasa!





       Allah itu Maha Adil. Tiada satupun hasil karya-Nya yang sia-sia, tinggal kita mensyukuri dan selalu memperhatikan ^_^

Selalu ada kelebihan yang tersembunyi dibalik kelemahan yang nyata

||

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".
(QS Ibrahim ayat 7)

Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
(kalimat berulang sebanyak 31 kali dalam Surah Ar-Rahman yang dimulai dari ayat 13)

||

@soniindrayana dari pengalaman @nadhiraarini yang bekerja pada bagian penanganan anak berkebutuhan khusus di Hannover, Jerman.



| Free Bussines? |

2

2 komentar:

  • Nadhira Arini on 21 September 2013 pukul 04.40

    baguus kookk :) keren kereen :D *two thumbs up*

  • Soni Indrayana on 1 Oktober 2013 pukul 03.42

    MAKACIIIIIH KAAAAK NADHIRRAAAAAAAAAA =D

  • Posting Komentar

    Diberdayakan oleh Blogger.
    Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
    "Berkaryalah dengan kesepuluh jari di tanganmu" -Syna-

    Label

    Artikel (46) Cerpen (49) Inspirasi (35) Sajak (29)

    Followers

    About Me

    Foto Saya
    Soni Indrayana
    Lihat profil lengkapku

    Total Pageviews

    Entri Populer

    Selamat Datang Di SONI BLOG

    Selamat datang di Blog saya, semoga saja kalian bisa mendapatkan apa yang kalian butuhkan diblog saya ini. Terima kasih Telah Berkunjung Di Blog saya,apabila berkenan silahkan berkomentar dan follow blog saya,mari kita saling berbagi ilmu tentang apa saja...

    Sekilas tentang penulis

    Nama saya Soni Indrayana, Saya Hanya seorang pelajar yang akan terus Belajar.

    Social Stuff

    • RSS
    • Twitter
    • Facebook
    • HOME
    SONI