“Allahu akbar Allahu akbar, Laa ilaaha ilallahu Allahu akbar.
Allahu akbar, wa lillahilhamdu” Kumandang takbir membahana di seluruh
penjuru kota, perjuangan selama satu bulan penuh melawan lapar haus dan hawa
nafsu telah selesai. Hati orang-orang galau karena ditinggal pergi oleh bulan
yang tiada dapat dihitung kemegahannya, namun disatu sisi mereka pun senang
karena kemenangan telah didapat dan gelar Muttaqin segera diraih.
Bagaimana perasaanmu wahai Lelaki Yang Terpuji? Surat Al-A’laa dan
Al-Ghaasyiyah yang kau baca dalam dua raka’at sholat hari raya dengan suara
merdumu cukuplah membuat para sahabatmu terharu. Apalagi jika sesungguhnya
sahabatmu mengetahui bahwa itulah hari raya Idul Fithri terakhirmu, wahai
Lelaki Yang Bersahaja. Setelah engkau sampaikan khutbah, Engkau jabat tangan
mereka dan engkau dekap dalam dekapanmu yang hangat dan penuh kasih sayang.
