Apa pun drama yang sudah, sedang dan akan dimulai nantinya, yang jelas pemilu 2024 nanti akan menjadi pemilu yang menarik, terutama dalam persaingan menuju kursi presiden dan wakil presiden. Pada pilpres 2024, tidak ada calon petahana. Presiden Jokowi akan menyelesaikan masa jabatannya selama dua periode dan tentu secara konstitusi tidak dapat maju kembali untuk menjadi calon presiden. Artinya, akan ada sosok baru untuk menjadi pemimpin Indonesia.
Terlepas dari siapa pun yang terpilih nanti, tentulah ada harapan-harapan yang dipanjatkan meski tidak sedikit pula sikap abai, bahwa nanti kehidupan akan sama saja. Namun sebagai warga negara Indonesia, tentulah sebaiknya memiliki rasa tanggung jawab untuk memilih calon terbaik untuk memimpin negara. Kalah atau menang urusan nanti memang, yang terpenting kepada siapa suara diperuntukkan.
Periode 2019-2024 memang merupakan periode yang sangat berat. Krisis pandemi Covid-19 yang melanda dunia membuat pemerintahan di seluruh dunia, tak terkecuali pemerintah Indonesia, harus bekerja dengan tekanan yang luar biasa. Covid-19 telah menghancurkan perekonomian dan membuka fakta btapa lemahnya fasilitas kesehatan di Indonesia. Namun, yang paling terasa jelas adalah efek domino kepada perekonomian yang menyebabkan banyak negara jatuh ke dalam jurang resesi.
Tantangan dunia beberapa tahun ke depan masih sangat berat,
termasuk bagi Indonesia. Maka, sisa-sisa waktu yang ada menjelang pemilihan
presiden hendaknya benar-benar dimanfaatkan untuk mencari sosok yang tepat, mengingat
beratnya tantangan. Presiden Jokowi telah berusaha memutar otak untuk
mempertahankan perekonomian negara sejak krisis Covid melanda, dan siapa pun
penerusnya nanti tentu harus melakukan yang lebih baik lagi. Selain itu, masih
ada tugas-tugas pembangunan infrastruktur yang harus dilanjutkan. Dan yang
paling utama, ada pembenahan untuk sektor pendidikan yang masih saja amburadul
meski tampuk kepemimpinan di tingkat presiden dan menteri telah berulangkali
berganti.